Siapkah kamu Menjadi Dewasa?

Banyak yang mengatakan bahwa bertambah usia itu adalah takdir, tapi untuk menjadi dewasa itu adalah pilihan.

Apakah kamu menjadi salah satu orang yang membenarkan hal tersebut. Jika dari segi penalaran sebagai seorang cowok seperti saya. Mungkin saya akan mengatakan IYA.

Umur akan terus bertambah tanpa kita sadari. Tahu-tahu sudah bertambah ketika kita terlena dengan kenikmatan dan kesenangan dunia. Namun untuk menjadi dewasa itu butuh proses. Salah satunya adalah daya penalaran dan kepekaan terhadap apa yang terjadi disekitar lingkungan kita. Jadi, siapkah kamu menjadi dewasa?



Ilustriasi sumber [fatimahaqila.com]


SIAPKAH KAMU MENJADI DEWASA?


Ada beberapa hal yang akan kamu temu ketika kamu sudah beranjak menjadi seseorang yang dewasa.

Kamu Sendirian

Ketika kamu merasakan hal diatas. Mungkin itu salah satu ciri jika kamu sudah mulai beranjak dewasa.

Kamu merasa sendiri ditengah-tengah keramaian.

Begitu banyak orang-orang yang berlalu-lalang hanya mementingkan dirinya sendiri. Lebih banyak menatap ponsel serta gadgetnya ketimbang menatap pasangannya. Lebih suka melakukan interaksi dengan gadget seperti bermain game, ketimbang harus berinteraksi dengan pasangan, orang tua, kerabat bahkan anaknya.

Namun rasa sendiri ini, bisa kamu antisipasi dan perbaiki dengan kamu tidak menjadi bagian dari orang-orang seperti mereka.

Bangun komunikasi, mulai berinteraksi tanpa sedikitpun merubah diri kamu menjadi orang lain.

Tidak ada yang benar-benar mengerti diri kamu, sekalipun keluarga kamu

Tidak bermaksud mengjudge semua keluarga seperti itu. Keluarga tetap nomor satu. Yang utama.

Namun yang ingin saya sampaikan disini adalah bahwa mereka punya kehidupannya masing-masing. Aktifitas-aktifitas yang terkadang tidak ada kaitannya dengan kamu.

Ketika kamu merasakan hal tersebut, jangan langsung mengambil kesimpulan bahwa kamu sudah tidak lagi dimengerti. Percayalah, semakin kamu dewasa, justru kamulah yang seharusnya berganti memperthatikan mereka. Mengerti keinginan mereka.

Kamu sudah dewasa, sudah saatnya kamu membangun hidup kamu sendiri. Tanpa harus menunggu mereka untuk mengerti keinginan kamu saat ini.

Tidak ada yang benar-benar mendukung mimpimu

Berharap ada yang bisa membantu kamu untuk menggapai impian kamu. Dan ternyata tidak ada yang benar-benar mendukung kamu.

Bukan karena tidak peduli, hanya saja kamu harus memahami bahwa kamu saja yang ingin menggapai impian. Mereka juga.

Sepertinya sangat egois sekali jika harus kamu saja yang dibantu. Sekalipun ada kata yang terlontar "mari kita sama-sama mendukung untuk menggapai impian kita" dan pertanyaannya, dukungan seperti apa yang ingin kamu harapkan?

Jika belum mendapat jawaban diatas, maka kamu harus berusahan sendiri. Janganlah menunggu  mereka membantumu, karena sejatinya juga memiliki impian yang ingin mereka gapai. Sekalipun tanpa bantuan kamu.

Orang yang kamu anggap menyayangimu, ternyata pernah menyakitimu

Saya pernah merasakannya.

Ada yang seseorang yang aku kagumi, dia selalu membela dan seolah-olah dia selalu menjadi yang terdepan jika aku ada masalah.

Terlarut dalam kebiasaan seperti itu, menganggap bahwa dia begitu respect terhadap saya. Dan saya merasa dihargai karenanya.

Namun dibalik itu semua, ada fakta yang mengejutkan bahwa saya pernah menjadi bahan tertawaan dan sesekali melontarkan kekuranganku.

Merasa terhianati, dan saya bisa memaklumi. Karena bagaimanapun juga, saya bukan satu-satunya orang yang memiliki kontribusi terhadap kehidupannya. Bahkan mungkin aku tidak masuk dalam hitungannya ketimbang orang-orang disekitarnya yang jauh lebih besar pengorbanannya.

Tapi setidaknya, saya tetap mau melakukan sesuatu yang baik terhadapnya sekalipun tidak feedback manis darinya. Hahaha [Belajar dari Botol Bekas dan Es Batu]

Dunia tidak seindah masa kecil kamu

Pernah kah kamu merasa kangen dengan masa kecil kamu.

Tiap minggu pagi, sudah stay didepan telivisi. Menunggu emak memasakan makanan untuk kita. Dan akan tetap disitu ketika tayangan kartun sudah selesai.

Namun ketika kamu beranjak dewasa ternyata tidak seindah dulu. Tersakiti, tidak dihargai, dikecewakan, dan hal-hal yang tidak mengenakan lainnya yang tidak pernah kamu bayangkan ketika kamu ada dimasa semuanya serta menyenangkan itu.

Hehehe.

Namun, apakah kamu akan tetap berdiam diri atau bergerak ke arah yang lebih baik.

Ada orang yang selalu ada untukmu, yang selalu membuat harimu bahagia, tapi tidak selamanya.

Waktu, tidak hanya mengikis umur tapi juga akan mengikis karakter manusia.

Ada yang mampu bertahan dan terus berjalan ke arah yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Pun ada pula yang bergerak ke arah sebaliknya.

Mungkin termasuk kamu.

Dulu ada yang selalu ada untukmu, namun karena perubahan-perubahan yang tidak kamu sadari itu mungkin menjadi pemicu mereka yang mulai beranjak menjauh.

Berubah, adalah alasan utama yang klise.

Apa kamu siap untuk itu?

Kamu tidak akan pernah menjadi siapapun di dunia ini

Akan selalu keinginan menjadi orang yang terlihat sempurna di mata kita.

Orang yang telah merubah hidpunya. Karirnya, Impiannya, Keinginannya dan kamu terobsesi ingin menjadi seperti dia.

Jika hal tersebut menjadi landasan kamu untuk berubah maka bersiapkan kamu menjadi orang yang terkecewakan.

Bukankah semua manusia itu ditakdirkan secara berbeda. Kamu tidak akan pernah menjadi orang yang menjadi idola kamu. Sejengkal pun tidak bisa.

Namun ada yang bisa kamu tiru dari mereka. Semangatnya.

Hidup ini singkat, tapi terbuang percuma

Ini adalah point yang sangat penting. Cukup menjadi sebuah sindiran keras bagi diriku sendiri.

Begitu banyak waktu yang saya buang secara sia-sia. Dan tanpa saya sadari bahwa umur ini tidak punya toleransi untuk menunggu saya siap. Sama sekali


Kamu tidak mampu hidup tanpa uang

Kamu yang lemah, jangan percaya jika ada kata "kita bisa hidup, sekalipun tanpa uang".

Kamu tidak akan mampu hidup tanpa uang selama kamu berada disuatu tempat yang dikelilingi oleh lingkungan yang menggantungkan pada secarik kertas bernominalkan angka ini.

Kamu akan menyadari jika semuanya butuh uang. Uang adalah segalanya, dan kamu akan mulai berfikir jika harus berusaha untuk mengejarnya.

Semua orang hanya memikirkan dirinya sendiri, termasuk kamu

Ketika masih kecil, kamu melihat begitu banyak orang yang menyayangi kamu, membela kamu, memperhatikan kamu.

Namun setelah berproses menjadi dewasa, kamu akan melihat kenyataan bahwa semuanya tidak seperti bayangan ketika kamu masih kecil.

Semuanya akan mementingkan dan memikirkan dirinya sendiri. Termasuk kamu sendiri.

Jika kamu saja masih mementingkan dan memikirkan diri kamu sendiri, jangan berharap orang lain peduli terhadap kamu.

Yang bertanggung jawab atas hidup kamu adalah kamu sendiri

Jika kamu melakukan sesuatu dengan konsekuensi yang ada, maka tidak ada cara lain selain kamu mempertanggungjawabkan atas perbuatan kamu sendiri.

Siapkah kamu akan hal itu?

Jadi, mulai sekarang bersikaplah jauh lebih dewasa dari sekarang. Kecuali jika kamu ingin berdiam diri dan waktu akan memaksa dan menjebak kamu dalam tubuh seorang dewasa dengan pemikiran kekanak-kanakan.

=== A ===

Jadi, siapkah kamu menjadi bagian dari seorang dewasa.
anbusenja Seorang karyawan yang menyukai kegiatan menulis dengan tulisan garing.

Belum ada Komentar untuk "Siapkah kamu Menjadi Dewasa?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel