PANTAI SRAU PACITAN Runian Jilid 2

PANTAI SRAU PACITAN - Reunian Jilid 2

(16 - 17 April 2016)


PANTAI SRAU PACITAN Runian Jilid 2
Bangunan

INTERMEZO


Bersama kawan lama yang dahulu pernah berada satu atap di perantaun. Ialah Dwi, Kojek, Indro, Bolang, Bembi, dan Ane sendiri.

Bisa dikatakan, ini adalah bentuk balas budi kami terhadap Kojek dan Indro, yang sebelumnya mereka pernah berkunjung (lagi) ke Jogja untuk sekedar menemani kami menghabis weekend sembari temu kangen di pantai Sedehan, Gunung Kidul - Yogyakarta. Yang juga merupakan agenda reunian kami yang pertama.

Dan sebagai ganti itu semua. Kami yang dari Jogja, giliran yang pergi menuju Jawa Timur bagian selatan, Pacitan. Camping di Pantai Srau.


PERJALANAN MENUJU PANTAI SRAU - PACITAN

Jumat Malam,

Ane yang sedang mempersiapkan peralatan di kamar kecil nan mungil ini. Membawa peralatan yang biasa aku pakai saat mendaki gunung. Awalnya ingin membawa satu tas pinggang, satu daypack, dan satu keril. Setelah dirasa terlalu lebay untuk perjalanan ke Pantai, jadi aku tinggalkan daypack dan menggunakan ilmu packing agar bisa masuk ke tas keril. Hehehe


BACA JUGA : TIPS MELAKUKAN PACKING
PANTAI SRAU PACITAN Runian Jilid 2
Kamar ane dengan segala amunisinya.
Karena kesibukanku ditempat kerja, packing baru aku mulai pada sehari sebelum keberangkatan. Sehingga baru selesai pada diniharinya. Dan karena janjian dengan beberapa anggota yang berangkat dari jogja adalah sabtu pagi, jadi aku nyempetin istirahat meskipun hanya sebentar.


Sabtu Pagi

Kebiasaan lama kali. ketika mau ke suatu tempat tetap tak bisa tidur dengan nyenyak. Secapke apapun itu. Palingan pas sudah dilokasi baru sadar kalau sedang capek. Hahaha😵. Hari itu aku hanya istirahat tak lebih dari dua jam. Sempet ragu juga, apakah bakal sampai nanti di Pacitan. Perasaan gelisah itupun hilang saat membayangkan perjalanan kesono nya. 😁😁

PANTAI SRAU PACITAN Runian Jilid 2
FOTO SAMA SI OREN DULU



Aku berangkat dari kantor, bareng bembi yang kebetulan dapet jatah shift malem. Mepo kami nanti di tempatnya Dwi. Janjiannya sih set jam 9 udah dilokasi. Ning karena Bembi mandinya lamaaaaaaaaaaaa kayak perawan, molor dah jadinya.

Selesai beres-beres, aku dan Bembi berangkat ketempatnya Dwi. Disana sudah ada si Bolang ternyata 😄 . Ditempatnya Dwi pun kami masih sempet nyantai sembari ngopi, meskipun jam sudah menunjukan pukul 9 lebih. Sejam kemudian kami Gas. hahaha

PANTAI SRAU PACITAN Runian Jilid 2
Rute dari Jogja
100% kami mengandalkan GPS. Karena tak ada satupun dari kami yang merasa pernah melewati jalur ini. Selain itu, juga banyak plang penunjuk arah disepanjang perjalanan yang kami lewati. Saat mendekati point ke 2, tempat ketemuan kami dengan rombongan yang dari Magetan, kami bergeser sangat jauh. Selain karena kami tak memperhatikan tanda, kami juga kehilangan sinyal HP sebagai satu-satunya alat komunikasi dengan mereka. Alhasil, kami di jemput sejauh 2km dari titik yang seharusnya.

Mereka mengejar kami yang kebetulan berpapasan. Tapi kami enggak ngeliat mereka. hahah,,, untung mereka ngeliat kami. 😄

Berkenalan dengan kawan baru

Akhirnya kami berkumpul. Aku dan rombongan dari jogja, serta kojek dan rombongan dari Magetan. Selesai berkenalan yang kemudian dilanjutkan belanja logistik. Pun kami berangkat menuju Pantai Srau.

Ternyata, untuk masuk menuju jalan k Pantai Srau sendiri, aku dan kawan-kawan dari Jogja, balik lagi melalui jalan yang kami lewatin tadi. ah.... kenapa nggak ketemuan di situ aja yaaa kalau akhirnya balik lagi ..😘.. hahaha.

Dari jalan kabupaten, perkiraan 30 menit untuk sampai ke Pantai Srau. Jalan yang meliak-liuk membuat kami lebih waspada, karena juga banyak turunan disana. Apalagi dengan hujan yang secara mendadak turun, membuat keseruan kami menuju pantai srau melewati jalan kampung itu semakin seru.



PANTAI SRAU PACITAN Runian Jilid 2
camp
Sesampainya di Pantai hujan pun reda. Kami langsung mencari titik tempat mendirikan tenda. Karena kami sama-sama memiliki basic penggiat alam, dari tiga tenda yang kami bawa, tak lebih dari 5 menit, tenda pun sudah berdiri semua. Dan agenda selanjutnya adalah memasak.

Koki, kami serahkan ke personil cewek satu-satunya, namanya,,, ane lupa... hehehe,,, dan sisanya santai menikmati senja di bibir pantai, persis samping tenda kami.


PANTAI SRAU PACITAN Runian Jilid 2

Semakin senja, menurut ane semakin enak tempat ini. Anginnya semilir, sepoi-sepoi euy. Dapet bonus tempat dibawah pohon. Jadi semilirnya semakin asyik euy.

Sebelum senja beranjak kemudian digantikan dengan malam, kami ber lima: Ane, Dwi, Kojek, Bolang, Endro pergi ke spot lain di pantai Srau ini. Sedangkan Bembi yang tidur lagi sejak tenda berdiri, kami tinggalkan dan membiarkan dia istirahat yang pas masuk ke pantai sudah mengeluh gag enak badan.


PANTAI SRAU PACITAN Runian Jilid 2
Menikmati senja bersama
Menikmati senja bersama, kami berjalan kaki menuju spot lainnya. Seperti halnya kawan lama yang sudah lama tak berjumpa. Kami habiskan senja itu dengan bercanda. Ceng-ceng an sampai kami benar-benar puas.

Oiya, Ane lupa tanya pada penduduk sekitar. Di Pantai Srau ini memiliki tiga titik pantai. Titik pertama adalah tempat kami mendirikan tenda. Menurut ane, tempat nya sama-sama enak untuk menikmati senja. Namun yang membedakan, hanya titik pertama yang bisa digunakan untuk menikkmati Sunrise. Itulah alasan kami mendirikan tenda disitu.

Kami tiba di titik ketiga. Teluk kecil dengan ombak yang lebih kuat dibanding titik pertama. Lebarnya pun hanya sepertiganya dari titik pertama. Kami habiskan waktu disitu sampai senja menyingsing. Sampai gelap menggantikannya.


PANTAI SRAU PACITAN Runian Jilid 2
Seneng lah, bisa kumpul lagi dengan kawan lama ni...
Setelah puas main air. Kami bergegas balik ketenda. Karena hari memang sudah gelap. Adzan Maghrib pun juga sudah berkumandang.

Sesampainya di tenda, kami ngeliat si bembi masih molor di dalam tenda ane. Merasa kasihan kami memastikan keadaanya dan membangunkannya untuk memintanya segera makan. Makan dari masakan sore tadi. Ia nurut aja, mungkin karena kecapekan setelah begadang semalaman, dilanjutkan dengan perjalanan dari Jogja menuju Pacitan.

Melihat keadaan si Bembi mulai membaik, kami pergi ke salah satu warung yang masih buka. Kami pesan kopi, teman ngobrol kami ber-enam sampai malam. Obrolan nya masih seputar pengalaman saat kami masih bersama dulu di Jogja. Kami bernostalgia. Tentunya tak lepas dari ceng-ceng an.

Malam semakin larut, badan pun juga mulai letih. Jadi kami balik ke tenda untuk istirahat.

Malam itu kami diingatkan oleh penduduk sekitar kalau malam anginnya sangat kencang. Tak menutup kemungkinan jika sewaktu-waktu terjadi badai. Dari peringatan tersebut, kami membenarkan tenda, dari pasak, posisi tenda yang kami ubah, membuat selokan, dsb. Dan sampai tengah malam, kami hanya mendapati gerimis disertai angin yang sedikit kencang. Namun tak lama.

Merasa gerah, ane pun keluar tenda. Ternyata kojek juga merasakan hal yang sama. Dengan kondisi badan nya yang letih, kami masih sempet bercanda di tengah malam. Semakin malam tempat ini juga semakin ramai di kunjungi oleh penikmat pantai.

Ada sedikit cerita yang menurut ane lucu waktu itu. Ada sekumpulan anak SMK yang baru lulus. Hendak merayakan kelulusannya dengan nge camp di pantai. Mereka mendirikan tenda tak jauh dari tempat kami. Awalnya seeh memang enggak ada yang aneh, tapi kok.... udah sejam lebih masih rame sendiri, ramenya seeh buka rame bercandaan ya, tapi ramenya kayak lagi berdebat. 😄

Ane dan kawan ane pun menghampiri. Berusaha melerai bila memang ada pertengkaran. Setelah kami dekati dan kami tanyai, ternyata mereka bingung gimana caranya mendirikan tenda.. nah lo... hahahaha 😂😂😂 ..

Konyol sekali memang. Mengingatkan ane saat pertama ane mendirikan tenda dome. Setelah ane dan kawan ane ngebantuin, tak lebih dari 5 menit tenda pun berdiri.

Minggu, (17-04-2016)
PANTAI SRAU PACITAN Runian Jilid 2
Menikmati pagi
Pagi itu, gentian ane yang molor, disaat yang lain sudah pada bangun. Ane memang baru terlelap saat dinihari dan ane memang tak niat untuk menikmati sunrise. hehehe..

Pagi itu, aktifitas nya sendiri-sendiri. Termasuk ane yang bingung mau ngapain. Iseng2 ane pergi ke bukit yang momotong antara pantai satu dengan pantai kedua.

Awalnya cuman ane dan endro saja. Tiba-tiba si Kojek ngikut di belakang. Untuk menuju atas bukit, selain licin karena habis di guyur hujan semalam, karena jalannya sudah di tutupi oleh rerimbunan. Sudah tak terlihat sebagai jalan. Alhasil kami nerobos semak belukar itu untuk sampai ke atas bukit.

Diatas bukit, ada sebuah bangunan seperti warung yang menghadap ke timur. Dulu mungkin pernah dipergunakan, dan karena suatu alasan, kemudian di tinggalkan.


PANTAI SRAU PACITAN Runian Jilid 2
View diatas bukit
PANTAI SRAU PACITAN Runian Jilid 2




PANTAI SRAU PACITAN Runian Jilid 2






Selain sudah puas, dan karena terik matahari sudah kerasa di kulit. Kami pun turun. Bersiap untuk balik  ke tempat kami masing-masing.

Sebelum tenda di bongkar, kami sempatkan untuk bercanda dan saling mengenal dengan kawan baru kami waktu itu. Tentunya bertukar nama dan pengalama. Dan ane sendiri lupa nama-nama mereka selain Kudori. hehehe


PANTAI SRAU - PACITAN
shoot dulu sebelum berpisah.
Selesai beres-beres tenda. Jam 11 siang. Kami beranjak dari Pantai Srau.Dan kami berpisah dijalan kabupaten. Romobngan yang dari Magetan ambil kanan, sedangkan kami yang dari ROmbongan Jogja ambil Kiri.

:)

Semoga kami dipertemukan kembali dengan tim yang sama, di tempat yang berbeda
^_^

Selesai.




anbusenja Seorang karyawan yang menyukai kegiatan menulis dengan tulisan garing.

Belum ada Komentar untuk "PANTAI SRAU PACITAN Runian Jilid 2"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel