Belajar dari Botol Bekas dan Es Batu

Pernahkah kamu sesekali memperhatikan, bahwa sebenarnya segala sesuatu yang berada di sekeliling kamu ternyata memiliki begitu banyak ilmu yang bisa kamu tarik sebagai bahan untuk renungkan.

Pun sekaligus bisa diterapkan kedalam kehidupan kamu.

Sebagai manusia yang terlahir dijaman yang mulai sudah  tergusur modernisasi. Seringkali terlena dengan adanya teknologi yang secara tidak langsung telah menumpulkan indra perasa kita sebagai manusia.

Termasuk dengan keberadaan BOTOL BEKAS yang sebagian besar akan menganggapnya sebagai sampah yang sudah sepatutnya dibuang dan sekaligus dimusnahkan.

BELAJAR DARI BOTOL BEKAS

Belajar dari Botol Bekas dan Es Batu
Resource [ wowkeren.com


Tahukan kami jika sebuah BOTOL BEKAS bisa mengajarkan siapa diri kita yang sebenarnya, perhatikanlah;
  1. Jika botol bekas tersebut di isi dengan AIR MINERAL, maka sebotol tersebut akan dihargai Rp.3.000,-
  2. Jika botol bekas tersebut di isi dengan JUS, maka sebotol tersebu akan di harga Rp.5.000,-
  3. Jika botol bekas tersebut di isi dengan MADU, maka sebotol tersebut akan di hargai Rp.100.000,-
  4. Jika botol bekas tersebut di isi dengan MINYAK WANGI, maka sebotol tersebut akan di hargai Rp.1.000.000,-
  5. Jika botol bekas tersebut di isi dengan AIR COMBERAN, maka sebotol tersebut pun dihargai Rp.1,- tidak akan ada yang mau.
  6. Tapi, jika botol bekas tersebut di isi dengan AIR BIASA, sekalipun sama-sama tidak memiliki harga namun bisa bermanfaat dalam kondisi tertentu.
Jika dipikirkan kembali, bukankah cairan-cairan tersebut berada ditempat yang sama, sadarkah kamu apa yang membedakannya.

Yaps. Yakni ISI-nya.

Itu diri kita. Sama-sama dalam bentuk raga sebagai manusia. Makhluk yang diciptakan secara sempurna dari segi fisik, namun dari setiap mereka yang ada, terdapat sesuatu yang mendasari perbedaanya.

Yakni KARAKTER yang ada didalamnya.

Seorang anak kembar yang secara fisik identik pun, tidak akan pernah sama dalam segi karakternya. Akan ada perbedaan pada keduanya.

Jadi, daripada berharap dan berpasrah kepada takdir yang sebenarnya belum tahu apakah yang terjadi dengan kita merupakan takdir kita yang sebenarnya, bukankah akan lebih merubahnya dengan berusaha menjadi pribadi yang terbaik dan bermanfaat.

Karakter boleh beda, karakter ignore, karakter yang kaku, karakter yang sembrono, namun jika semua itu dibarengi dengan perbuatan-perbuatan dengan niat menjadi orang yang bermanfaat, sekalipun akan dinilai buruk tapi setidaknya dasar kita melakukan tersebut adalah baik.

Yakin dan percayalah jika semua yang kita lakukan, akan mendapatkan balasanya kelak.

Jika kita memperlakukan buruk kepada orang lain, maka tidak menutup kemungkinan jika kita akan diperlakukan hal yang sama oleh orang lain.

Pun begitu juga dengan sebaliknya. Ketika kita sudah melakukan sesuatu yang baik, dengan niat yang baik walaupun dengan cara yang kita lakukan sesuatu dengan karakter kita maka suatu saat akan diperlakukan hal sama.

Bahkan bisa berkali-kali lipat balasannya. Yah, sekalipun tidak ada makhluk yang mengetahuinya.

Bukankah ada Dzat yang Maha Tahu diatas sana yang sedang memperhatikan kita.

Seiring berjalannya waktu, maka perbuatan-perbuatan baik dan positif yang pernah kita lakukan juga akan mempengaruhi karakter dan pribadi kita tanpa disadari.

Syukur jika melakukan hal tersebut dengan karakter positif yang sudah terbangun. Namun jika merubah karakter merupakan hal tersulit sedangkan dalam hati ada keinginan untuk terus menjadi yang bermanfaat oleh orang sekitar dan juga lingkungan, maka terus lakukan.

Terus lakukan, jika perlu paksakanlah sampai merubah karakter kita tanpa disadari.

Umur itu ibarat ES BATU

Belajar dari Botol Bekas dan Es Batu
Resource [merdeka.com]

Kata ini juga mengingatkan pada aku pribadi. Bahwa umur itu ibarat batu es. DIGUNAKAN maupun TIDAK DIGUNAKAN pada akhirnya akan tetap mencari dan akhirnya menghilang.

Jadi, kenapa harus disia-siakan begitu saja tanpa ada pencapaian yang bisa membawa manfaat bagi sesamanya.

Sekalipun dengan karakter yang terlalu tidak disukai oleh kebanyakan orang.

Lakukanlah kebaikan-kebaikan meskipun kecil dan terkesan tak memiliki nilai itu.

Sebenarnya, dengan berharap agar orang lain tahu dengan perbuatan baik yang akan kita lakukan, merupakan bentuk KETIDAK-TULUSAN hati. Sadarkah kalian dengan hal itu?

Jika ada orang lain mengetahui akan perbuatan kalian, sedangkan mereka yang mengetahui ternyata tidak menyukai karena kesalahan dari maksud dan pemahaman mereka, justru hal tersebut merupakan topik hangat yang bisa mereka lakukan untuk lebih membencimu.

Dalam kondisi seperti ini, jika hati tidak dalam kuat ketika menerima kenyataanya, akan menghentikan tindakan kalian yang sudah kalian mulai sedari lama.

Dengan begitu, tentunya mereka akan menjadi pemenang. Mereka telah berhasil menghentikan kalian sebagai tanda ketidakmampuan mereka.

Tiga hal yang harus kamu perhitungkan

Selagi jatah umur masih ada dan menyatu dalam raga. Ada baiknya kita memanfaatkan kembali, beserta dengan karakter kita yang sebenarnya tidak sesuai dengan apa yang akan kita perbuat.

Selama hal tersebut bermanfaat, maka kenapa tidak? yakan..

Yang bisa menghancurkan hidup seseorang.

Yakni Amarah, Angkuh, serta Dendam,
Maka, hindarilah 

yang paling berharga untuk kamu

Yakni Harapan, Keikhlasan, dan juga kejujuran
Maka, buatlah dan pertahankan hal tersebut untuk menjadi diri kamu yang terbaik

Ada Hal Yang Paling Berharga

Kebaikan, Cinta dan Kasih Sayang,
Maka, jangan sia-siakan hal tersebut

Ada Sifat Yang Akan Membuat Kamu Sukses

Fokus, Tekat dan juga kemauan
Maka, bersungguh-sungguhlah untuk mencapainya.

Hal Yang Tidak Pernah Kita Tahu,

Rejeki, Umur, dan Jodoh
Maka tetap lah menjadi yang baik, 

Pembentuk watak dan karatker

Komitmen, Ketulusan dan Kerja Keras,
Maka upayakanlah

Hal Yang Tidak Mungkin Kembali,

Waktu, ucapan dan kesempatan,
Maka jagalah agar tidak menyesal dikemudian hari

Hal Dalam hidup Yang Tidak Pasti

Mimpi, Kekayaan dan Kejayaan
Maka, jangan terobsesi dengannya

Tapi Dalam Hidup ini, Ada Yang Pasti

Tua, Sakit dan Mati
Maka persiapkanlah dengan baik-baik

=== *=*=*===
Jadi, manfaatkanlah semua potensi yang ada pada diri kita.

Jika Es Batu ibarat usia yang tidak digunakan maupun digunakan akan tetap mencari, kenapa kamu tidak meletakan es tersebut di tanah yang tandus. Setidaknya es tersebut akan membuat setitik tanah tandus tersebut lebih subur daripada yang lain.

Begitu juga dengan botol bekas dengan mengibaratkannya pada diri kita. Sekalipun sebuah botol bekas hanya bisa kita isi dengan air biasa yang lebih terjangkau dalam "pengisiannya", maka akan lebih bermanfaat jika botol bekas tersebut digunakan untuk menyirami tanaman, sebagaimana dengan kisah [si botol bekas] ini


Sumber Artikel DISINI

bedur
anbusenja Seorang karyawan yang menyukai kegiatan menulis dengan tulisan garing.

Belum ada Komentar untuk "Belajar dari Botol Bekas dan Es Batu"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel