Ketika Istri Marah

Sepertinya, kondisi pada cerita dibawah ini sudah sering terjadi dalam rumah tangga. Istri yang selalu ingin dimengerti dan diwaktu yang sama suami juga minta dihargai.

Namun, apapun yang istri lakukan memang selalu dibenarkan. Walaupun begitu, dari sifatnya tersebut adalah sesuatu yang perlu kita jaga demi keharmonisan rumah tangga.

Dan disini, suami yang memiliki perang penting dalam menyelaraskannya.

Sebenarnya ini merupakan pembelajaran bagi diriku sendiri sebagai seorang laki-laki dan juga sebagai seorang suami.

==== *** ===

KETIKA ISTRI MARAH

Ketika Istri Marah
Resource [islampos.com]


Ada seorang cowok yang masih begitu muda. Sebut saja Anton. Sedang duduk dibangku taman. Raut mukanya tampak kusut tertekuk. Terlihat begitu suram.

Disaat yang sama, seorang lelaki berusia 27 an juga duduk dibangku yang sama. Panggil saja Deni.

Pun ia melihat sekilas Anton, kemudian menyapa "Hai dik, ada apa?"

Anton terdiam, tertunduk lesu. Lalu mengangkat kepalanya dan melirik laki-laki berbaju rapi disampingnya. Sembari menarik nafas yang begitu dalam, cowok yang masih memakai baju sekolah SMA itu bertanya "Mas nya punya pacar?"

"Oh, aku tidak punya pacar dik. Tapi aku punya istri", jawab Deni sembari terpancar senyum penuh bangganya.

"Masnya, sering memarahi istrinya tidak?"

Deni menjawab dengan santainya, "Oh, tidak, justru aku lah yang sering dimarahi oleh istriku, hahaha" jawabnya sembari tertawa 😂

Sepertinya, tanggapan lelaki itu telah menarik perhatiannya dan menanyakan kembali "kok bisa begitu"

"Iya, karena aku yang nakal" Jawabnya sembari cengengesan.

Anton kembali bertanya "Terus, apa yang mas lakukan jika istrinya marah?"

Lalu Deni menyilangkan tangannya, kemudian menyenderkan tubuhnya, menatap langit dan menjawabnya "Yaaaa biasa saja, tetap minta dibuatkan kopi, minta buat menyiapkan makan, menghangatkan air untuk mandi, TAPI..." dan Deni menarik tubuhnya dan menatap anak muda disampingnya "...aku tidak minta jatah"

Cowok itu, sepertinya kaget tak menduga mendengar jawaban terakhir lelaki yang baru dikenalnya itu. Sebelum dia menanggapi pernyataan itu, lelaki berbaju rapi dengan lipatan kerah tangan yang dilipat dibawah sikunya, melanjutkannya

"Satu lagi, aku juga selalu menggodanya" lanjut lelaki itu sambil kembali menyandarkan tubuhnya dibangku taman yang ia duduki.

"Kalau marahnya semakin menjadi?"

"Biasanya aku akan pergi. karena aku tidak mau ikut memarahi dia, bisa babak belur saya" Kata lelaki itu sambil tertawa. Cowok berseragam sekolah itu tanpa ia sedari ikut-ikutan tersenyum. Raut wajah suram yang sesaat menghiasi mukanya berangsur-angsur hilang. Ia menarik nafas panjang sekali lagi sembari melihat kebawah dengan tatapan penuh arti.

Deni sepertinya tahu apa yang dirasakan cowok yang berada disampingnya itu. Lalu ia melanjutkan ceritanya. "Pernah dulu saya membalas dengan kemarahan yang sama, dulu sebelum kami punya anak. Waktu itu saya membuka usaha dan tertipu oleh rekan kerja yang mengajak kerjasama, lalu saya membangun lagi tapi gagal terus"

Deni berhasil menarik perhatian Anton. Lantas Deni melanjutkan ceritanya "Yaa gitu deh, Wanita yang ada disampingku sekarang pengorbanannya luas biasa besar, dia anak perempuan yang dicintai dan disayangi oleh kedua orang tuanya, masa iya,,, setelah menikah saya hanya membuat dia menangis"

"Bukannya rumah tangga, malah jadi rumah duka yas mas" Timpal Anton.

"Yaps, betul sekali", Balas Deni "Dia rela menemani tidurku tiap malam, GRATIS lagi" Kata Deni sembari mencondongkan mukanya lebih dekat ke Anton.

"Hoe!" Teriak Anton dibarengi senyuman merekahnya.

"Belum lagi melahirkan anakku, menyesuinya" Kata Deni. Anton hanya mengangguk memperhatikan.

"Dan biasanya jika istriku sedang marah, saya belikan apa yang istriku suka" Lanjut Deni. "Dan kebiasaan burukku waktu, saya biasaya MENCURI dompet istriku, dan aku masukan uang didalam serta tidak lupa saya selipkan pesan -UDAH YA DEK, JANGAN MARAH LAGI- " Kata Deni sembari terkekeh.

"Lalu besok paginya, Istriku sisa kemarahannya masih ada tapi masih saja mau membangunkan saya untuk melakukan sholat shubuh. Soalnya kalau tidak dibangunkan suka LOSS,, kebablasan sampai kesiangan,, Dan lagi-lagi, ISTRI saya juga merangkap menjadi tuukang RONDA, hahaha" Deni, sembari tertawa terbahak-bahak.

Anton yang tadinya murung, menjadi ikut-ikutan tertawa melihat perilaku Deni yang sedari tadi menceritakan kisahnya dengan berapi-api. Seperti  kisah perjuangan yang tidak boleh sekalipun untuk dilupakan.

Lantas Anton mencoba meresapi cerita Deni "Hem, begitu ya", Senyum lebar Anton, sembari menatap lantai yang ia pijak dengan penuh makna.

"Kalau orang jawa bilang, istri itu keramata, jadi kudu dirumat"

"Apa itu mas?" Tanya Anton

"Istri itu keramat, jadi harus dirawat" Jawab Deni. "Karena bahagianya Istri, Suksesnya suami" Lanjut Deni sembari membenahi kerahnya. Kemudian melanjutkannya "Alhamdulilah, setelah aku memutuskan berhenti dan membuang kebiasaan lamaku, berangsur-angsur usaha saya mulai tampak perkembangannya dik,,, kehidupan keluarga menjadi lebih baik,,, tercukupi, punya kendaraan pribadi, dan lain-lain"

"Hemmm", Anton tampak kagum.

"Kalau ditempat kerja saya biasa menyuruh anak buah dan di hormati, tapi kalau dirumah malah diminta cuci piring, cuci baju, angkat jemuran,,, tapi tidak tahu kenapa, saya tetap saja berangkat,, hahaha" . Deni terbahak tanpa memperdulikan orang yang baru ia kenal disampingnya.

"Karena mas nya sayang". Timpal Anton sembari memalingkan wajahnya ke Deni.

"Iya" Jawab Deni dengan mantab sambil membalas tatapan Anton. Dan Anton kembali membalas tatapan Deni dengan senyuman.

"Terima kasih atas ceritanya". Kata Anton kembali memalingkan wajahnya ke arah lain. Lalu ia membenahi tas yang ia letakkan disamping kursinya dan berdiri.

"Jika kamu sayang dia, Berbaikanlah dik". Kata Deni yang sudah mengetahu sedari awal bahwa Anton sudah melakukan kesalahan dengan memarahi pacarnya.

Sekali lagi, Anton hanya membalasnya dengan senyuman. Kemudian pergi meninggalkan Deni.

==== *** ====

Ini, adalah cerita fiksi. Aku dapat dari seseorang yang juga tidak aku kenal. 😂

Sejujurnya, aku juga pernah mengalami hal tersebut lho. Ketika istri marah karena aku masih kedapatan menyimpan foto mantan yang paling ia tidak suka.

Semenjak itu, sebisa mungkin aku tidak membuat dia marah. Walaupun beberapa kali juga akhirnya membuat dia marah karena keputusan yang ambil dengan tidak adanya pilihan lain. Maka hal yang bisa aku lakukan setelahnya adalah bersabar.

anbusenja Seorang karyawan yang menyukai kegiatan menulis dengan tulisan garing.

Belum ada Komentar untuk "Ketika Istri Marah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel